KATA
PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, merupakan satu
kata yang sangat pantas Penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang karena
bimbingan-Nya maka Penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis yang
berjudl “ Pengaruh Rokok Pada perkembangan Siswa/remaja”.
Sangat pentinglah bagi kami dapat
mengetahui bagaimana cara bahayanya merokok ataupun dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan disusunnya Makalah ini adalah
sebagai syarat tugas dalam pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2015/2016. makalah
ini disusun secara ringkas dan mudah dipahami agar dapat dicerna oleh pembaca.
Terima kasih kepada guru Bahasa
Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari akan kelemahan dan
kekurangnnya makalah ini oleh karena itu, segala kritik dan saran akan
Penulis terima kasih dan mohon maaf, untuk membangun kembali karya tulis ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………
a. Latar Belakang ……………………………………………………………………..
b. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….
c. Tujuan ………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………….
a. Pengertian Rokok …………………………………………………………………..
b. Pengaruh Rokok Terhadap perkembangan
siswa/remaja ……………………….
c. Faktor penyebeb remaja mengisap
rokok …………………………………………
d. Dampak merokok dikalangan remaja /
siswa …………………………………….
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….
a. Kesimpulan ………………………………………………………………………….
b. Saran ………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masa
remaja yaitu masa di mana terjadinya kelabilan jiwa karena telah memasuki fase
dari anak-anak menuju fase dewasa. Pada umumnya masa remaja yaitu antara 12-21
tahun. Pada perkembangan manusia, terdapat tuntutan-tuntutan psikologis yang
harus dipenuhi, jika tidak maka akan menimbulkan dampak yang berkelanjutan.
Remaja pun juga seperti itu, jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka akan
menimbulkan dampak yang signifikan dalam perkembangannya menuju kedewasaan.
Kebiasaan
merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas
perokok di seluruh dunia ini 47% adalah populasi pria sedangkan 12% adalah
populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Berbagai alasan orang merokok
beraneka ragam, di kalangan remaja ini adalah faktor gengsi dan agar disebut
“jagoan”, malahan ada satu pepatah menarik yang digunkan sebagai pembenar atas
kebiasaan merokok yaitu “ada ayam jago di atas genteng, tidak merokok tidak ganteng”.
Adapun berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok di atas biasanya
kalah, seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi
berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya
sendiri, orang lain dan lingkungan.
Fenomena merokok di kalangan ramaja usia sekolah bukan
pemandangan asing lagi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyakit Tidak
Menular Kementerian Kesehatan, sebelum tahun 1995 prevalensi remaja terhadap
rokok hanya tujuh persen. Pada 2010 naik menjadi 19 persen. 54,1 persen orang
di atas usia 15 tahun merokok dan 43,3 persen dari jumlah keseluruhan perokok
mulai merokok pada rentang usia 14-19 tahun. Jumlah perokok usia remaja di
Indonesia terus meningkat.
Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan.
Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Hal ini
menjadi sulit, karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu,
sehingga seolah- olah sudah menjadi lingkaran setan. Di tinjau dari segi
kesehatan, merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan
pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus
dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin. Terlebih diketahui bahwa
sebagian besar perokok adalah remaja sehingga perlu adanya pencegahan dini yang
dimulai dari pihak sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang mejadi faktor penyebab remaja menghisap rokok?
2. Bagaimana Dampak merokok di kalangan remaja?
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Adapun tujuan yang ingin
dicapai melalui penulisan dan penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas
mata pelajaran bahasa Indonesia
2. Untuk
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh rokok terhadap perkembangan
remaja/ siswa.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lain. Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter.
Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi
menyaring nikotin. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak
beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai
pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung.Di
dalam rokok terkandung beberapa zat-zat kimia yang sangat berbahaya yang dapat
menimbulkan penyakit diantaranya,
-
Tar
-
Karbon Monoksida (Co)
-
Nikotin
B. Pengaruh rokok terhadap perkembangan siswa/remaja
Dewasa ini di Indonesia kegiatan merokok seringkali dilakukan
individu dimulai di sekolah menengah pertama, bahkan mungkin sebelumnya. Kita
sering melihat di jalan atau tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat
“nongkrong” anak-anak tingkat sekolah menengah banyak siswa yang merokok. Pada
saat anak duduk di sekolah menengah atas, kebanyakan pada siswa laki-laki
merokok merupakan kegiatan yang menjadi kegiatan sosialnya. Menurut mereka
merokok merupakan lambang pergaulan bagi mereka. Hampir semua orang mulai merokok
dengan alasan yang sedikit sekali kaitannya dengan kenikmatan. Dalam pikiran
remaja, rokok merupakan lambing kedewasaan. Sebagai seorang remaja mereka
menggunakan berbagai cara agar terlihat dewasa. Seperti halnyaRemaja ingin
mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa, dengan
sembunyi-sembunyi remaja pria mencoba merokok karena seringkali mereka melihat
orang dewasa melakukannya.”
Pada masa remaja, ada sesuatu yang lain yang sama pentingnya
dengan kedewasaan, yakni solidaritas kelompok, dan melakukan apa yang dilakukan
oleh kelompok. Apabila dalam suatu kelompok remaja telah melakukan kegiatan
merokok maka individu remaja merasa harus melakukannya juga. Individu remaja
tersebut mulai merokok karena individu dalam kelompok remaja tersebut tidak
ingin dianggap sebagai orang asing, bukan karena individu tersebut menyukai
rokok.
C. Faktor penyebab remaja menghisap rokok
Perilaku adalah segala tindakan yang dilakukan oleh manusia
yang mencakup kegiatan motoris dan juga aktifitas atau kegiatan yang bersifat
praktis atau jiwani.
Menurut Alisjahbana (1986: 96) bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh manusia tercermin dari segala tindakan dan perbuatan untuk mencapai tujuannya dimana manusia bergantung pada lingkungannya. muncul teori KAP (knowledge, attitude and practice) bahwa perilaku orang dipengaruhi oleh sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), akan tetapi semua perilaku terdapat variabel penting yang menjembataninya yaitu variabel motivasi.
Menurut Alisjahbana (1986: 96) bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh manusia tercermin dari segala tindakan dan perbuatan untuk mencapai tujuannya dimana manusia bergantung pada lingkungannya. muncul teori KAP (knowledge, attitude and practice) bahwa perilaku orang dipengaruhi oleh sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), akan tetapi semua perilaku terdapat variabel penting yang menjembataninya yaitu variabel motivasi.
Sehubungan dengan perilaku sosial ada empat faktor yang
mempengaruhi dan membentuk perilaku sosial individu yaitu:
1. Faktor genetik.
Faktor genetik adalah faktor yang dibawah sejak lahir oleh
manusia. Faktor genetik ini merupakan faktor yang dibawah atau diwarisi oleh
orang tua.
2. Faktor pengalaman.
Situasi dan kondisi yang dipetik atau yang dialami serta
diamati oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dialami dari perjalanan
hidupnya yang akan membentuk perilaku yang berlainan pada setiap individu dalam
mengembangkan perilaku sosialnya.
3. Faktor lingkungan.
Situasi dan kondisi yang dialami oleh seseorang sejak lahir,
masa kanak-kanak hingga masa dewasa baik dalam lingkungan keluarga maupun
lingkungan sekitarnya akan memberikan pengaruh yang berbeda pada perkembangan
masing-masing.
4. Faktor pendidikan.
Tingkat pendidikan yang berbeda akan memberikan tanggapan
yang berbeda pada kemampuan individu untuk berinteraksi. Perilaku merupakan
tindakan yang tegas dari suatu organisasi untuk menjamin hidupnya. Hal tersebut
juga merupakan cara-cara yang penting dimana individu-individu terpadukan
menjadi himpunan masyarakat yang terorganisir dan teratur. Secara lebih
operasional perilaku dapat diartikan sebagai respon organisme atau seseorang
terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk
dua macam yaitu:
1) Bentuk pasif, adalah respon internal yang terjadi di dalam
diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat orang lain.
2) Bentuk aktif adalah apabila perilaku jelas dapat di observasi
secara langsung
Perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme
terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut dengan
rangsangan. Dengan demikian, suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi
atau perilaku tertentu.
Ada 4 tipe perilaku merokok sebagai berikut:
a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh persaan positif. Dengan
merokok, seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Ditambahkan, ada 3
sub tipe ini yakni (1) merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan
kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
(2) Merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan, dan (3)
kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok.
b. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif.
Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif. Misalnya
bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka
menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi sehingga terhindar dari
perasaan yang lebih tidak enak.
c. Perilaku merokok yang adiktif. Mereka yang sudah adiksi, akan
menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang
diisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok,
walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia
setiap saat ia menginginkannya.
d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka
menggunakan rokok sama sekali merupakan suatu perilaku yang sudah bersifat
otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari ia menghidupkan api
rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.
D. DAMPAK MEROKOK DI KALANGAN REMAJA/SISWA
1. Dampak positif dari merokok
Meskipun didalam bungkus rokok itu sendiri tertulis
peringatan bahwa merokok dapat menyebabkan serangan jantung, kanker, impotensi,
serta gangguan kehamilan dan janin, tetapi seperi tidak diperdulikan oleh para
perokok. Kebanyakan para perokok mengatakan mulut terasa asam jika tidak
merokok terlebih lagi setelah makan. Beberapa hal dianggap sebagai manfaat dari
merokok adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi stress, tekanan perasaan yang kurang enak, secara
tidak langsung menjadikan remaja lebih berani.
b. Menimbulkan perasaan nikmat.
c. Mempererat pergaulan antar kawan, terutama bila semua kawan
merokok.
d. Meningkatkan keberanian dan perasaan jantan, jagoan dan
macho.
e. Mengurangi nafsu makan, sehingga bisa mencegah kegemukan.
2. Dampak negatif dari merokok
Sebenarnya jika kita mengetahui apa yang dihasilkan dari
merokok adalah suatu hal yang belum jelas ada manfaatnya bahkan tidak ada
manfaatnya terlebih lagi dari segi kesehatan, merokok sangat berbahaya bagi
kesehatan. Dalam bungkus rokok itu sendiri dicantumkan peringatan pemerintah
bahwa merokok dapat menyebabkan serangan jantung, paru-paru, kanker, impotensi
serta gangguan kehamilan dan janin. Dibawah ini akan disampaikan kerugian dari
merokok antara lain:
a. Rokok mengandung 4000 jenis bahan racun yang berbahaya bagi kesehatan,
antara lain yang telah dikenal baik adalah karbon monoksida (co) yang bisa
mematikan, nikotin yang mendorong pengapuran jantung dan pembuluh darah, tar
yang dapat menyumbat dan mengurangi fungsi saluran nafas dan menyebabkan
kanker, serta berbagai racun pada hati, otak dan pembentuk kanker.
b. Rokok menurunkan konsentrasi, misalnya sewaktu mengemudi dan
berpikir.
c. Rokok menurunkan kebugaran.
d. Rokok bukan hanya meracuni para perokok sendiri, namun juga
orang disekitarnya (sebagai perokok pasif) dengan bahaya yang sama.
e. Rokok menimbulkan ketergantungan dan perasaan kehilangan
sesuatu. Kalau rokok tidak tersedia, yang berakibat pada penurunan prestasi
belajar dan bekerja.
f. Rokok memboroskan
g. Rokok dapat menyulut kebakaran
BAB III PENUTUP
A.
SIMPULAN
Dari uraian yang
diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sbb :
1. Merokok saat remaja
membuatnya berisiko kena masalah kesehatan yang serius karena masih berada pada
usia pertumbuhan. Rokok ini tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan pada
tingkat fisik namun juga emosionalnya.Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan
merokok pada remaja jauh lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang
merokok.
2. Dampak yang ditimbulkan
dari perilaku merokok.
-
Perilaku merokok sama dengan aktivitas lainnya yang memiliki
dampak positif dan dampak negtaif dari merokokDampak positif. Dalam penelitian
ini diketahui bahwa dengan merokok remaja dapat merasakan dampak positif bagi
dirinya yaitu perasaan nikmat sebanyakdan bagi lingkungannya yaitu denagn
merokok remaja bisa mempererat pergaulan yaitu sebanyak atau dengan kata lain
dengan merokok remaja dianggap solider dengan lingkungan sosialnya terutama
sesama teman sebayanya yang merokok.
-
Dampak negatif. selain dampak positif merokok juga dapat
menimbulkan dampak negatif. Kecenderungan remaja dalam penelitian ini diketahui
bahwa dengan merokok mereka merasakan dampak negatif yaitu memboroskandan
sisanya yaitu menimbulkan ketergantungan.
B.
SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat
ini, mudah – mudahan apa yang saya paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan
bagi kita semua untuk lebih mengenal mengenai pengaruh rokok terhadap
perkembangan remaja/ siswa. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah
ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan
dengan ini saya berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru
pembimbing dan teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA
Afriani. 2012. Pengaruh Lingkungan Terhadap Pergaulan Remaja.
http://afriyaniremaja.blogspot.com/.Diakseses pada tanggal 2 Desember
2012.
Alisjahbana, s. Takdir. 1986. Antropologi Baru, Nilai-Nilai Sebagai tenaga IntegrasiDalam Pribadi Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta. PT. Dian Rakyat.
Basyir, Abu Umar. 2006. Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok?. Pustaka AT-Tazkia. Jakarta.
Ridwan. 2012. Menilik bahaya rokok untuk kesehatan manusia. Dalam kutipan Http://RidwanAZ.com.htm. Diakses PadaTanggal 3 Desember 2012
Alisjahbana, s. Takdir. 1986. Antropologi Baru, Nilai-Nilai Sebagai tenaga IntegrasiDalam Pribadi Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta. PT. Dian Rakyat.
Basyir, Abu Umar. 2006. Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok?. Pustaka AT-Tazkia. Jakarta.
Ridwan. 2012. Menilik bahaya rokok untuk kesehatan manusia. Dalam kutipan Http://RidwanAZ.com.htm. Diakses PadaTanggal 3 Desember 2012
Demikianlah penjelasan dari penulis tentang Makalah
Pengaruh Rokok Terhadap Perkembangan Remaja semoga dapat bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar