Rabu, 30 Maret 2016

PENGARUH ROKOK PADA PERKEMBANGAN SISWA/REMAJA

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas Penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang karena bimbingan-Nya maka Penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis yang berjudl “ Pengaruh Rokok Pada perkembangan Siswa/remaja”.
Sangat pentinglah bagi kami dapat mengetahui bagaimana cara bahayanya merokok ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan disusunnya Makalah ini adalah sebagai syarat tugas dalam pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2015/2016. makalah ini disusun secara ringkas dan mudah dipahami agar dapat dicerna oleh pembaca.
Terima kasih kepada guru Bahasa Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangnnya makalah ini  oleh karena itu, segala kritik dan saran akan Penulis terima kasih dan mohon maaf, untuk membangun kembali karya tulis ini.



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR       ……………………………………………………………………….
DAFTAR ISI      ………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN       ……………………………………………………………………
a.    Latar Belakang         ……………………………………………………………………..
b.    Rumusan Masalah       ………………………………………………………………….
c.    Tujuan       ………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN    ……………………………………………………………………….
a.    Pengertian Rokok        …………………………………………………………………..
b.    Pengaruh Rokok Terhadap perkembangan siswa/remaja    ……………………….
c.    Faktor penyebeb remaja mengisap rokok     …………………………………………
d.    Dampak merokok dikalangan remaja / siswa      …………………………………….
BAB III PENUTUP        ………………………………………………………………………….
a.    Kesimpulan       ………………………………………………………………………….
b.    Saran         ………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA        ……………………………………………………………………….






BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Masa remaja yaitu masa di mana terjadinya kelabilan jiwa karena telah memasuki fase dari anak-anak menuju fase dewasa. Pada umumnya masa remaja yaitu antara 12-21 tahun. Pada perkembangan manusia, terdapat tuntutan-tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, jika tidak maka akan menimbulkan dampak yang berkelanjutan. Remaja pun juga seperti itu, jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka akan menimbulkan dampak yang signifikan dalam perkembangannya menuju kedewasaan.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok di seluruh dunia ini 47% adalah populasi pria sedangkan 12% adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Berbagai alasan orang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja ini adalah faktor gengsi dan agar disebut “jagoan”, malahan ada satu pepatah menarik yang digunkan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu “ada ayam jago di atas genteng, tidak merokok tidak ganteng”. Adapun berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok di atas biasanya kalah, seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
Fenomena merokok di kalangan ramaja usia sekolah bukan pemandangan asing lagi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, sebelum tahun 1995 prevalensi remaja terhadap rokok hanya tujuh persen. Pada 2010 naik menjadi 19 persen. 54,1 persen orang di atas usia 15 tahun merokok dan 43,3 persen dari jumlah keseluruhan perokok mulai merokok pada rentang usia 14-19 tahun. Jumlah perokok usia remaja di Indonesia terus meningkat.
Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga seolah- olah sudah menjadi lingkaran setan. Di tinjau dari segi kesehatan, merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin. Terlebih diketahui bahwa sebagian besar perokok adalah remaja sehingga perlu adanya pencegahan dini yang dimulai dari pihak sekolah.
B.   Rumusan Masalah
1.    Apa yang mejadi faktor penyebab remaja menghisap rokok?
2.    Bagaimana Dampak merokok di kalangan remaja?
C.   TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan dan penyusunan makalah ini adalah :
1.      Untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia
2.      Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh rokok terhadap perkembangan  remaja/ siswa.



BAB II PEMBAHASAN
A.   Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung.Di dalam rokok terkandung beberapa zat-zat kimia yang sangat berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit diantaranya,
-       Tar
-       Karbon Monoksida (Co)
-       Nikotin
B.   Pengaruh rokok terhadap perkembangan siswa/remaja
Dewasa ini di Indonesia kegiatan merokok seringkali dilakukan individu dimulai di sekolah menengah pertama, bahkan mungkin sebelumnya. Kita sering melihat di jalan atau tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat “nongkrong” anak-anak tingkat sekolah menengah banyak siswa yang merokok. Pada saat anak duduk di sekolah menengah atas, kebanyakan pada siswa laki-laki merokok merupakan kegiatan yang menjadi kegiatan sosialnya. Menurut mereka merokok merupakan lambang pergaulan bagi mereka. Hampir semua orang mulai merokok dengan alasan yang sedikit sekali kaitannya dengan kenikmatan. Dalam pikiran remaja, rokok merupakan lambing kedewasaan. Sebagai seorang remaja mereka menggunakan berbagai cara agar terlihat dewasa. Seperti halnyaRemaja ingin mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa, dengan sembunyi-sembunyi remaja pria mencoba merokok karena seringkali mereka melihat orang dewasa melakukannya.”
Pada masa remaja, ada sesuatu yang lain yang sama pentingnya dengan kedewasaan, yakni solidaritas kelompok, dan melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok. Apabila dalam suatu kelompok remaja telah melakukan kegiatan merokok maka individu remaja merasa harus melakukannya juga. Individu remaja tersebut mulai merokok karena individu dalam kelompok remaja tersebut tidak ingin dianggap sebagai orang asing, bukan karena individu tersebut menyukai rokok.
C.   Faktor penyebab remaja menghisap rokok
Perilaku adalah segala tindakan yang dilakukan oleh manusia yang mencakup kegiatan motoris dan juga aktifitas atau kegiatan yang bersifat praktis atau jiwani.
Menurut Alisjahbana (1986: 96) bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh manusia tercermin dari segala tindakan dan perbuatan untuk mencapai tujuannya dimana manusia bergantung pada lingkungannya. muncul teori KAP (knowledge, attitude and practice) bahwa perilaku orang dipengaruhi oleh sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), akan tetapi semua perilaku terdapat variabel penting yang menjembataninya yaitu variabel motivasi.
Sehubungan dengan perilaku sosial ada empat faktor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku sosial individu yaitu:
1.    Faktor genetik.
Faktor genetik adalah faktor yang dibawah sejak lahir oleh manusia. Faktor genetik ini merupakan faktor yang dibawah atau diwarisi oleh orang tua.
2.    Faktor pengalaman.
Situasi dan kondisi yang dipetik atau yang dialami serta diamati oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dialami dari perjalanan hidupnya yang akan membentuk perilaku yang berlainan pada setiap individu dalam mengembangkan perilaku sosialnya.
3.    Faktor lingkungan.
Situasi dan kondisi yang dialami oleh seseorang sejak lahir, masa kanak-kanak hingga masa dewasa baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitarnya akan memberikan pengaruh yang berbeda pada perkembangan masing-masing.
4.    Faktor pendidikan.
Tingkat pendidikan yang berbeda akan memberikan tanggapan yang berbeda pada kemampuan individu untuk berinteraksi. Perilaku merupakan tindakan yang tegas dari suatu organisasi untuk menjamin hidupnya. Hal tersebut juga merupakan cara-cara yang penting dimana individu-individu terpadukan menjadi himpunan masyarakat yang terorganisir dan teratur. Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan sebagai respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk dua macam yaitu:
1)    Bentuk pasif, adalah respon internal yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat orang lain.
2)    Bentuk aktif adalah apabila perilaku jelas dapat di observasi secara langsung
Perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut dengan rangsangan. Dengan demikian, suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.
Ada 4 tipe perilaku merokok sebagai berikut:
a.    Tipe perokok yang dipengaruhi oleh persaan positif. Dengan merokok, seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Ditambahkan, ada 3 sub tipe ini yakni (1) merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan. (2) Merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan, dan (3) kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok.
b.    Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif. Misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.
c.    Perilaku merokok yang adiktif. Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang diisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya.
d.    Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali merupakan suatu perilaku yang sudah bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.
D.   DAMPAK MEROKOK DI KALANGAN REMAJA/SISWA
1.      Dampak positif dari merokok
Meskipun didalam bungkus rokok itu sendiri tertulis peringatan bahwa merokok dapat menyebabkan serangan jantung, kanker, impotensi, serta gangguan kehamilan dan janin, tetapi seperi tidak diperdulikan oleh para perokok. Kebanyakan para perokok mengatakan mulut terasa asam jika tidak merokok terlebih lagi setelah makan. Beberapa hal dianggap sebagai manfaat dari merokok adalah sebagai berikut:
a.    Mengurangi stress, tekanan perasaan yang kurang enak, secara tidak langsung menjadikan remaja lebih berani.
b.    Menimbulkan perasaan nikmat.
c.    Mempererat pergaulan antar kawan, terutama bila semua kawan merokok.
d.     Meningkatkan keberanian dan perasaan jantan, jagoan dan macho.
e.    Mengurangi nafsu makan, sehingga bisa mencegah kegemukan.
2.      Dampak negatif dari merokok
Sebenarnya jika kita mengetahui apa yang dihasilkan dari merokok adalah suatu hal yang belum jelas ada manfaatnya bahkan tidak ada manfaatnya terlebih lagi dari segi kesehatan, merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Dalam bungkus rokok itu sendiri dicantumkan peringatan pemerintah bahwa merokok dapat menyebabkan serangan jantung, paru-paru, kanker, impotensi serta gangguan kehamilan dan janin. Dibawah ini akan disampaikan kerugian dari merokok antara lain:
a.    Rokok mengandung 4000 jenis bahan racun yang berbahaya bagi kesehatan, antara lain yang telah dikenal baik adalah karbon monoksida (co) yang bisa mematikan, nikotin yang mendorong pengapuran jantung dan pembuluh darah, tar yang dapat menyumbat dan mengurangi fungsi saluran nafas dan menyebabkan kanker, serta berbagai racun pada hati, otak dan pembentuk kanker.
b.    Rokok menurunkan konsentrasi, misalnya sewaktu mengemudi dan berpikir.
c.    Rokok menurunkan kebugaran.
d.    Rokok bukan hanya meracuni para perokok sendiri, namun juga orang disekitarnya (sebagai perokok pasif) dengan bahaya yang sama.
e.    Rokok menimbulkan ketergantungan dan perasaan kehilangan sesuatu. Kalau rokok tidak tersedia, yang berakibat pada penurunan prestasi belajar dan bekerja.
f.      Rokok memboroskan
g.    Rokok dapat menyulut kebakaran

BAB III PENUTUP
A.   SIMPULAN
Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sbb :
1.    Merokok saat remaja membuatnya berisiko kena masalah kesehatan yang serius karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok ini tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga emosionalnya.Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada remaja jauh lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang merokok.
2.    Dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok.
-       Perilaku merokok sama dengan aktivitas lainnya yang memiliki dampak positif dan dampak negtaif dari merokokDampak positif. Dalam penelitian ini diketahui bahwa dengan merokok remaja dapat merasakan dampak positif bagi dirinya yaitu perasaan nikmat sebanyakdan bagi lingkungannya yaitu denagn merokok remaja bisa mempererat pergaulan yaitu sebanyak atau dengan kata lain dengan merokok remaja dianggap solider dengan lingkungan sosialnya terutama sesama teman sebayanya yang merokok.
-       Dampak negatif. selain dampak positif merokok juga dapat menimbulkan dampak negatif. Kecenderungan remaja dalam penelitian ini diketahui bahwa dengan merokok mereka merasakan dampak negatif yaitu memboroskandan sisanya yaitu menimbulkan ketergantungan.

B.   SARAN
Demikianlah makalah yang kami  buat ini, mudah – mudahan apa yang saya paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal mengenai pengaruh rokok terhadap perkembangan remaja/ siswa. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu masih belum  sesuai apa yang di harapkan dengan  ini saya berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.

                                                       



DAFTAR PUSTAKA

Afriani. 2012. Pengaruh Lingkungan Terhadap Pergaulan Remaja.  http://afriyaniremaja.blogspot.com/.Diakseses pada tanggal 2 Desember 2012.
Alisjahbana, s. Takdir. 1986. Antropologi Baru, Nilai-Nilai Sebagai tenaga IntegrasiDalam Pribadi Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta. PT. Dian Rakyat.
Basyir, Abu Umar. 2006. Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok?. Pustaka AT-Tazkia. Jakarta.
Ridwan. 2012. Menilik bahaya rokok untuk kesehatan manusia. Dalam kutipan Http://RidwanAZ.com.htm. Diakses PadaTanggal 3 Desember 2012
Demikianlah penjelasan dari penulis tentang Makalah Pengaruh Rokok Terhadap Perkembangan Remaja semoga dapat bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar