KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT
yang telah memberikan taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta
kelapangan berpikir dan waktu, sehingga saya dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah dengan judul “PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI DI
BERBAGAI BIDANG ”. Makalah ini disusun sebagai tugas
mata pelajaran"Biologi".
Bioteknologi secara sederhana
sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di
bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah
dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin. Selain itu
beberapa hal yang penting lainnya yang berkaitan dengan Bioteknologi akan
kita bahas disini.
Kemudian saya juga
menyadari bahwa materi dan teknik yangsaya sampaikan dalam makalah ini
masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas
kritik dan sarannya saya mengucapkan terimakasih.
Akhir kata pengantar saya
mengucapkan terima kasih karena telah berkenan membaca makalah ini. Semoga
memberikan manfaat kepada kita semua.
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
b. Rumusan
Masalah
c. Tujuan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………..
a. Pengertian
Bioteknologi
b. Dasar
Pengembangan Bioteknologi
c. Peran
Bioteknologi
d. Pemanfaatan
Bioteknologi
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA ,………………………………………………………………………….
BAB
I.
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara umum berarti
meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi
teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan
menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan
yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.
Prinsip-prisip bioteknologi
telah digunakan untuk membuat dan memodifikasi tanaman, hewan, dan produk
makanan. Bioteknologi yang menggunakan teknologi yang masih sederhana ini
disebut bioteknologi konvensional atau tradisional. Penerapan bioteknologi
konvensional ini sering diterapkan dalam pembuatan produk-produk makanan.
Seiring dengan perkembangan dan penemuan dibidang molekuler maka teknologi yang
digunakan dalam bioteknologi pada saat ini semakin canggih.bioteknologi yang
menggunakan teknologi canggih ini disebut bioteknologi modern. Dari
perkembangan tersebut menjadi latar belakang untuk membahas lebih jauh tentang
bioteknologi.
B.Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini
adalah,
1.Apa yang dimaksud dengan Bioteknologi ?
2.Bagaimana dasar pengembangan Bioteknologi ?
3.Bagaimana peran bioteknologi ?
4.Bagaimana pemanfaatan bioteknologi dlm kehidupan
manusia ?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari makalah ini adalah,
1.Mengetahui pengertian Bioteknologi;
2.Mengetahui dasar pengembangan bioteknologi;
3.Mengetahui peran biteknologi;
4.Mengetahui pemanfaatan bioteknologi dalam
kehidupan sehari-hari;
BAB
II.
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada
ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular,mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
B.Dasar
pengembangan Bioteknologi
Pada masa lalu, bioteknologi
selalu diartikan sebagai teknologi fermentasi. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman, bioteknologi semakin berkembang tidak hanya pada
mikroorganisme sehingga definisi bioteknologi berubah menjadi lebih luas.
Dari sekian banyak definisi bioteknologi, salah
satu definisi yang dibuat oleh United Nation Convention on Biological Diversity
mencakup semua dan paling luas. Definisi tersebut menyebutkan bahwa
bioteknologi adalah semua aplikasi teknologi yang menggunakan sistem biologi,
organisme hidup, atau turunannya untuk membuat atau memodifikasi produk atau
proses untuk keperluan umum.
Salah satu ciri dari
bioteknologi adalah digunakannya agen biologi dalam
proses tersebut. Agen biologi tersebut dapat berupa mikro organisme, hewan,
tumbuhan, atau bagian dari makhluk hidup tersebut. Dari penjelasan tersebut
secara sederhana dapat dibuat alur bioteknologi seperti pada bagan berikut.
Bioteknologi secara sederhana
telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Contohnya, di bidang
teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, atau keju. Saat ini, bioteknologi
berkembang pesat terutama di negara-negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan
ditemukannya berbagai teknologi, misalnya rekayasa genetika, kultur jaringan,
rekombinasi DNA dan kloning.
Perkembangan bioteknologi sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu-ilmu dasar, seperti perkembangan mikrobiologi, genetika, dan
biokimia. Mikrobiologi mempunyai peranan sangat penting karena studi awal
mengenai manipulasi genetika dilakukan terhadap kelompok mikroorganisme.
Penelitian awal terhadap
mikroorganisme relatif lebih sederhana dibandingkan kelompok makhluk hidup
lainnya. Selain itu, kelompok mikroorganisme mudah ditumbuhkan; pertumbuhannya
relatif cepat, mudah dilakukan persilangan, analisis genetika, fisiologi, dan
biokimia. Penelitian awal mengenai makhluk hidup transgenik hasil persilangan
gen juga dilakukan terhadap mikroorganisme.
Mikrobiologi bukan satu-satunya
ilmu dasar yang berperan penting dalam pengembangan bioteknologi. Genetika dan
biokimia pun berperan penting dalam pengembangan bioteknologi. Genetika beserta
pemahaman mengenai pola perwarisan sifat dan substansi genetik menjadi dasar
dalam teknologi rekombinasi DNA, persilangan, dan mutasi. Biokimia memberikan
dasar pemahaman mengenai struktur genetik dan makromolekul lain, misalnya
enzim.
Pada akhirnya, mikrobiologi, genetika, dan biokimia
berkembang secara simultan dan saling memengaruhi sehingga mendorong
perkembangan bioteknologi. Ketiga ilmu dasar tersebut selanjutnya mendukung
perkembangan biologi molekular sebagai suatu disiplin ilmu baru yang melandasi
pegetahuan mengenai makhluk hidup dilihat dari molekul pembentuknya. Biologi
molekular menjadi ilmu yang mendasari bioteknologi modern.
Ilmu-ilmu dasar dan teknologi
yang lain juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan bioteknologi.
Perkembangan bioteknologi saat ini sudah sedemikian luas sehingga batasan
antardisiplin ilmu dan antarteknologi semakin tipis dan sulit dibedakan. Secara
ringkas, hubungan antardisiplin ilmu dan teknologi yang turut mengembangkan
bioteknologi terangkum dalam Bagan berikut.
Beberapa disiplin ilmu dan
teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan cabang-cabang bioteknologi
baru, di antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi lingkungan,
bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat ini, bioteknologi
tidak hanya terbatas pada eksperimen di laboratorium, melainkan sudah
berkembang menjadi industri besar.
C.Peran
Bioteknologi
Kemajuan di bidang bioteknologi
tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya.
Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam
golongan.
Bioteknologi secara umum berarti
meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi
teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan
menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut.
Perubahan sifat Biologis melalui
rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru"
produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia.
Produk bioteknologi, antara lain:
·
Jagung resisten hama serangga
·
Kapas resisten hama serangga
·
Pepaya resisten virus
·
Enzim pemacu produksi susu pada sapi
·
Padi mengandung vitamin A
·
Pisang mengandung vaksin hepatitis
D.Pemanfaatan
Bioteknologi
1.Pemanfaatan
Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Dewasa ini telah banyak
ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga mendapatkan
varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan
varietas unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang
bersifat unggul memiliki rasa yang enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan
berumur pendek.
Pengendalian hama dewasa ini telah dikembangkan
melalui pengendalian hama secara biologis, karena penggunaan pestisida dapat
menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida dapat mencemari lingkungan dan
residunya tersimpan dalam tanaman yang akan menimbulkan berbagai masalah bagi
kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat dilakukan dgn berbagai cara antara
lain :
·
memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama
lebah penyengat untuk kupu-kupu artona yang merusak kelapa.
·
memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan
mengadakan rotasi tanaman
·
menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya
VUTW ( Varietas Unggul Tahan Wereng )
·
Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan
bibit tanaman dikembangkan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman
perkebunan yang diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan banyak tanaman
klon dari sejumlah jaringan awal
2. Pemanfaatan
Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan
Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini
difokuskan untuk penemuan obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah
ini :
·
Memerangi penyakit jantung dan saluran darah,
kanker dan kencing manis.
·
Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan
lebih murah untuk melawan penyebaran mikroorganisme menular yang telah menjadi
resisten terhadap antibiotika konvensional.
·
Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis,
influenza, rabies) dan penyakit malaria serta penyakit tidur.
·
Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan
tepat untuk membantu dokter dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit
·
Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang
sesuai agar tidak terjadi proses penolakan.
·
Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk
menyembuhkan penyakit keturunan, misalnya hemofili.
Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk
memerangi diabetes dilakukan ekstraksi insulin dari pankreas babi atau lembu.
Hal ini akan memakan banyak sekali biaya dan insulin yang dihasilkan dapat
mengakibatkan hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah teknik rekayasa
genetika dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat insulin manusia oleh
bakteri. Ini dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode pembentukan
insulin manusia pada bakteri.
Untuk membuat insulin, mula-mula membuat rancangan
urutan ADN yang mengode asam amino insulin yang telah diketahui. Kemudian diikuti
dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen rantai B insulin, tetapi
pembuatannya dilakukan secara terpisah. Masing-masing mengandung kodon metionin
pada ujung 5’ (yang tentunya menjadi ujung amino protein yang ditranslasikan)
dan menghentikan urutan pada ujung 3’. Masing-masing gen disisipkan ke dalam
gen β-galaktosidase plasmid. Kemudian dimasukkan ke dalam E. coli. E.
colidibiakkan dalam medium yang mengandung galaktosa sebagai sumber C dan
sumber energi dan bukan glukosa. Sebab itu bakteri akan mensintesis
β-galaktosidase. Bersamaan dengan ini disintesis pula rantai A dan rantai B
insulin, yang dilekatkan oleh sisa metionin. Setelah pelarutan bakteri, maka
perlakuan dengan sianogen bromida akan memecah protein pada metionin. Dengan
demikian rantai insulin akan terpisah dari β-galaktosidase. Rantai-rantai
dimurnikan dan digabungkan, maka terjadilah insulin asli manusia.
Saat ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik
lain, gen untuk molekul pemula insulin atau proinsulin disintesis dan
disisipkan ke dalam E. coli. Proinsulin yang dihasilkan dimurnikan.
Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin dan karboksipeptidase, maka terjadilah
insulin manusia .
3.
Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang pangan
Dalam perkembangan tentang bahan
makanan saat sekarang ini banyak dipengaruhi oleh bantuan mikroorga nisme yang
menguntungkan. Berdasarkan hasil percobaan, berikut ini ditampilkan tabel
pemanfaatan mikroorganisme baik fermentasi substrat padat, hasil, dan
mikrobanya.
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat
Selain tabel tentang manfaat
mikroorganisme, berikut ini juga ditampilkan tabel tentang beberapa manfaat
enzim hasil aktivitas dari mikroorganisme (mikroba) beserta peman faatannya
Mikroorganisme, Enzim, dan Pemanfaatannya
Mikroorganisme sangat besar peranannya dalam bidang
pangan. Mikroorganisme dapat mengubah suatu bahan pangan menjadi bahan pangan
lain dengan nilai gizi lebih tinggi, rasa lebih enak, lebih mudah dicerna dan
dengan penampilan lebih menarik. Selain pengubahan bahan makanan mikroorgaisme
itu sendiri dapat digunakan sebagai sumber makanan oleh manusia maupun hewan.
Dibalik manfaatnya yang besar,
mikroorganisme juga dapat menjadi penyebab utama kerusakan makanan kita.
Mikroorganisme ialah penyebab makanan menjadi busuk dan beracun. Pada bab ini
hanya dibahas peran positif mikroorganisme dalam bidang pangan khususnya yang
berkaitan dengan bioteknologi pangan.
Hasil pangan yang diproduksi
oleh mikroorganisme sangat luas kisarannya, dari pangan hasil fermentasi secara
tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu sampai pada produk-produk
mutakhir. Pangan hasil fermentasi yang telah ada sejak zaman dahulu ialah roti,
keju, yoghurt, anggur, bir, tempe, oncom, kecap dan lain-lain. Produk-produk
mutakhir, antara lain mikroprotein dan protein sel tunggal. Peran yang
dimainkan oleh mikroorganisme dalam produksi bahan pangan meliputi penggunaan
enzim mikroba atau metabolit yang lain, berbagai proses fermentasi pangan dan
pembiakan mikroorganisme tertentu dalam skala besar sebagai bahan pangan .
Penggunaan bioteknologi,
sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya kadang-kadang bersifat embigu, yakni
disatu sisi dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia,
tetapi disisi lain dapat dimanipulasi untuk tujuan destruktif. Teknik rekayasa
genetik misalnya, menjanjikan kepada kita antara lain dapat menghilangkan
berbagai jenis penyakit keturunan melalui “penggantian” gen. Pada kondisi yang
sama pembelokan tehnik ini bisa saja terjadi akibat munculnya godaan, sehingga
manusia melalui percobaannya dapat menciptakan manusia super atau bahkan
menciptakan monster maupun penjahat demi mencapai tujuannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah dampak bioteknologi terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Hewan–hewan yang telah mengalami modifikasi secara genetik belum tentu langsung
dapat dikonsumsi oleh manusia karena efek samping resiko genetik atau adanya
residu antibiotik pada daging yang akan termakan oleh manusia akibat pengobatan
jangka panjang, demikian pendapat sebagian orang. Namun, sebagian lainnya
mengatakan bahwa dengan bioteknologi, produk makanan menjadi lebih sehat,
contohnya daging dapat diproduksi kandungan lemak dan kolesterol yang rendah
atau jenis susu yang lebih mudah dicerna.
Dampak ilmu pengetahuan terhadap cara berpikir
manusia dewasa ini sungguh dahsyat. Rasionalitas ilmu pengetahuan itu tidak
hanya mengubah cara pandang tradisional kita, tetapi juga teologi yang
terlalu theosentris. Ilmu pengetahuan secara umum membantu manusia untuk
memecahkan masalahnya, sehingga falsafah Tuhan Allahnya deisme (pandangan yang
menegaskan bahwa hanya Tuhan yang dapat memecahkan problem manusia)
berangsur-angsur hilang.
Selanjutnya dikatakan bahwa
manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperbesar kekuasaan kita atas
alam dan masyarakat dan atas diri kita sendiri, sehingga akan muncul lagi
bahaya dari teknologi yaitu semakin meningkatnya ilmu pengetahuan, teknologi
dan bioteknologi justru akan melayani nafsu terhadap kekuasaan atau keinginan
irrasional untuk mendominasi.
Untuk mengurangi bahaya yang mungkin timbul akibat
teknologi maupun bioteknologi maka manusia sebagai makhluk Tuhan, mengingat dan
menerapkan apa yang ditulis Nasution (1999) yaitu setiap kali seorang ilmuwan
akan mengadakan penelitian ia harus sadar akan kedudukannya sebagai manusia di
bumi ini.
4. Pemanfaatan
Bioteknologi Dalam Bidang Perternakan dan Perikanan.
Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi
peternakan meliputi:
1) teknologi
produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi embrio,
fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan spliting.
2) rekayasa
genetika, seperti genome maps, masker asisted selection, transgenik,
identifikasi genetik, konservasi molekuler,
3) peningkatan
efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen, dan
4) bioteknologi
yang berkaitan dengan bidang veteriner (Gordon, 1994 ; Niemann dan Kues,
2000).
Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan
adalah,
a)
transfer embrio berupa teknik Multiple Ovulation
and Embrio Transfer (MOET). Teknik ini telah diaplikasikan secara luas di
Eropa, Jepang, Amerika dan Australia dalam dua dasawarsa terakhir untuk
menghasilkan anak (embrio) yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi.
b)
kloning telah dimulai sejak 1980an pada
domba. Saat ini pembelahan embrio secara fisik (spliting) mampu menghasilkan
kembar identik pada domba, sapi, babi dan kuda.
c)
produksi embrio secara in vitro, teknologi In
vitro Maturation (IVM), In Vitro Fertilisation (IVF), In Vitro Culture (IVC),
telah berkembang dengan pesat. Kelinci, mencit, manusia, sapi, babi dan
domba telah berhasil dilahirkan melalui fertilisasi in vitro (Hafes, 1993).
Di Indonesia, transfer embrio
mulai dilakukan pada tahun 1987. Dengan teknik ini seekor sapi betina
mampu menghasilkan 20-30 ekor anak sapi (pedet) pertahun. Penelitian terakhir
membuktikan bahwa menciptakan jenis ternak unggul sudah bukan masalah lagi.
Dengan teknologi transgenik, yakni dengan jalan mengisolasi gen unggul,
memanipulasi dan kemudian memindahkan gen tersebut dari satu organisme ke organisme
lain, maka ternak unggul yang diinginkan dapat diperoleh. Babi transgenik, di
Princeton Amerika Serikat kini sudah berhasil memproduksi hemoglobin manusia
sebanyak 10-15% dari total hemoglobin manusia, bahkan laporan terakhir mencatat
adanya peningkatan presentasi hemoglobin manusia yang dapat dihasilkan oleh
babi transgenik ini.
Dalam bidang perikanan,
kebutuhan adanya penerapan teknologi sangat dinantikan, mengingat adanya
penangkapan ikan yang melebihi potensi lestari (over fishing), banyaknya terumbu
karang yang rusak dan dengan adanya peningkatan konsumsi ikan. Menteri Kelautan
dan Perikanan, Sarwono mengakui adanya kebutuhan penerapan teknologi, tetapi ia
juga mengakui adanya ketakutan pada dampak penerapan teknologi tinggi.
Penelitian bioteknologi dalam
bidang perikanan, di utamakan pada tiga kelompok, yaitu: akuakultur,
pemanfaatan produksi alam dan prosesing bahan makanan yang bernilai ekonomi
tinggi. Pengembangan bioteknologi di bidang akuakultur meliputi seleksi,
hibridasi, rekayasa kromosom dan pendekatan biologi molekuler seperti
transgenik sangat dibutuhkan untuk menyediakan benih dan induk ikan.
Pada akuakultur, program peningkatan sistem
kekebalan ikan telah dilakukan dengan menggunakan vaksin, imunostimulan,
probiotik dan bioremediasi. Vaksin dapat memacu produksi antibiotik
spesifik dan hanya efektif untuk mencegah satu patogen tertentu. Imunostimulan
merupakan teknik meningkatkan kekebalan yang non spesifik, misalnya
lipopolysaccharide dan B-glucan yang telah diterapkan untuk ikan dan udang di
Indonesia. Probiotik diaplikasikan pada pakan atau dalam lingkungan perairan
budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
Pada tahun 1980 penelitian transgenik pada ikan
telah dimulai dengan mengintroduksi gen tertentu kepada organisme hidup lainnya
serta mengamati fungsinya secara in vitro. Dalam teknik ini, gen asing hasil
isolasi diinjeksi secara makro ke dalam telur untuk memproduksi galur ikan yang
mengandung gen asing tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
ikan transgenik, yaitu:
1)
isolasi gen (clone DNA) yang akan diinjeksi pada
telur,
2)
identifikasi gen pada anak ikan yang telah
mendapatkan injeksi gen asing tadi, dan
3)
keragaman dari turunan ikan yang diinjeksi gen
asing tersebut.
5. Manfaat
Bioteknologi Dalam bidang Industri
Dalam bidang industri peranan mikroorganisme dapat
dijumpai pada teknologi pemisahan logam. Beberapa jenis bakteri ada yang dapat
hidup pada logam, misalnya bakteri besi Thiobacillus ferroxidans yang mampu
mengoksidasi besi (II) menjadi besi (III), dengan reaksi sebagai berikut.
4Fe2+ + 3+ + 4H + O 4Fe + 2H O
Bakteri tersebut mirip dengan Thiobacillus thiooxi
dants yang dapat mentoleransi nilai pH hingga 2,5 dengan mendapatkan energi
dari senyawasenyawa belerang dan ionion Fe2+ . Habitat bakteri ini di perairan
yang asam dari bijih logam, terutama sulfida logam, seperti FeS2.
Dengan proses oksidasi oleh bakteri dari senyawa
senyawa belerang tereduksi atau belerang unsur menjadi asam sulfat dari Fe3+,
maupun oleh oksidasi secara kimia logam berat yang tidak larut menjadi sulfat
logam, maka bakteri yang berada dalam bijih besi mampu memisah dari bijih
besinya.
Bakteri juga dapat melakukan penyediaan asam
belerang pada pemisahan bijih logam yang dilakukan oleh dua macam bakteri
tersebut di atas. Selain bijih besi yang dipisahkan, juga bisa tembaga (Cu),
seng (Zn), kobalt (Co), emas (Au), dan uranium.
Contoh bakteri lain yang dapat dimanfaatkan dalam
bioteknologi sebagai berikut,
·
Gallinella ferruginea, mampu mengoksidasi Fe men
jadi Fe 3+, yang hidup di lapisan besi oksidasi pada air buangan.
·
Leptothrix ochracea, mampu mengoksidasi Fe2+
menjadi Fe3+, yang hidup di lapisan besi oksidasi pada air buangan.
·
Leptothrix discopharus , mampu mengoksidasi Mn2+
menjadi Mn4+ .
6.Manfaat
Bioteknologi Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial
Molekul DNA dapat diisolasi dari sel kemudian
dideteksi sehingga memberikan gambaran enzim retriksi yang khas pada setiap
orang. Dalam kasus pembunuhan, pengadilan bisa melacak pelakunya bila penjahat
meninggalkan sampel darah atau jaringan ditempat terjadinya kejahatan. Demikian
pula kasus perebutan anak di pengadilan dapat diselesaikan denganadanya hasil
tes DNA, karena anak memiliki kesamaan enzim retriksi dengan orang tuanya.
BAB
III.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Beberapa disiplin ilmu dan
teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan cabang-cabang bioteknologi
baru, di antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi lingkungan,
bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat ini, bioteknologi
tidak hanya terbatas pada eksperimen di laboratorium, melainkan sudah
berkembang menjadi industri besar.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika
tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi
dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi,
antara lain:
·
Jagung resisten hama serangga
·
Kapas resisten hama serangga
·
Pepaya resisten virus
·
Enzim pemacu produksi susu pada sapi
·
Padi mengandung vitamin A
·
Pisang mengandung vaksin hepatitis
Dalam kehidupan manusia bioteknologi tidak hanya
membawa dampak yang positif saja tetapi juga dampak negative.
B.Saran
Dari Penulisan dan penelitian
makalah ini penulis menyadari terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar makalah
ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar